ROSARIO - BULAN ROSARIO
Katekese

By RP. Thomas Suratno, SCJ 03 Okt 2019, 09:59:26 WIB Surat Gembala
 ROSARIO - BULAN ROSARIO

Keterangan Gambar : Katekese


Hari Selasa, 01 Oktober 2019 kita sudah memasuki Bu­lan Rosario. Kebiasaan umat di paroki Cilandak akan me­nga­da­kan Misa Pembuka Bulan Rosario sore hari yang akan diawali dengan perarakan patung Maria dan doa Rosa­rio besama. Lalu di lingkungan-lingkungan pasti akan ada per­temuan untuk doa rosario bersama yang mana jumlah umat yang hadir akan lebih banyak daripada biasanya. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa devosi kepada Bunda Ma­ria dengan menggunakan rosario untuk doa bersama se­sua­tu yang memang populer dikalangan Umat Katolik. Bu­lan Oktober sungguh menjadi bulan doa Rosario dalam masya­rakat Katolik dimanapun dan di Indonesia khususnya.

Kita tahu bahwa bulan Oktober sebagai bulan Rosario, namun asal usul doa rosario itu sendiri tidak dapat ditentu­kan secara jelas secara histories, karena terbentuknya seta­hap demi setahap. Kemudian digunakannya ‘butir-butir’ se­ba­gai alat bantu doa juga merupakan tradisi sejak jaman Ge­reja awal, atau bahkan sebelumnya. Hanya saja pada abad per­tengahan, butir-butir ini dipakai untuk menghitung doa Bapa Kami dan Salam Maria di biara-biara.

Sedangkan struktur doa rosario berkembang antara abad 12 dan 15. Pada waktu itu, 50 doa Salam Maria dihubungkan dengan ayat-ayat Mazmur, untuk memperingati kehidupan Tuhan Yesus dan Bunda Maria. Maka pada saat inilah doa ini dikenal sebagai “rosarium”/ rose garden. Dan pada abad ke 16, terbentuklah doa rosario yang terbagi menjadi 5 dekade dalam 3 misteri: gembira, sedih dan mulia. Lalu sekarang, sebagaimana kita ketahui Paus Yohanes Paulus II yang kini telah menjadi Santo menambahkan satu misteri peristiwa, yakni peristiwa Cahaya.

Tradisi mengatakan bahwa St. Dominikus (1221) adalah santo yang menye­barkan doa rosario, seperti yang kita kenal sekarang. Ia berkhotbah tentang rosa­rio ini pada pelayanannya di antara para Albigensian yang tidak mempercayai mis­teri kehidupan Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia. Oleh kare­na itu, tujuan utama pendarasan doa rosario adalah untuk merenungkan misteri kehidupan Kristus. Walaupun catatan riwayat hidupnya tidak menuliskan bahwa St. Dominikus menyusun doa rosario, dan juga konstitusi Dominikan tidak menyebutkannya sebagai pencipta doa rosario, namun peran St. Dominikus cukup besar dalam memperkenalkannya kepada umat. St. Dominikus sendiri adalah saksi hidup yang mendoakan doa rosario tersebut. Namun doa tersebut dalam bentuknya seperti sekarang merupakan hasil pertumbuhan devosi yang terjadi beratus tahun setelah kematian St. Dominikus.

Dalam rentang perjalanan waktu, doa rosario sendiri mulai popular di sekitar tahun 1600-1700 an, terutama setelah kemenangan pasukan Kristen di Lepanto, di tahun 1571. Saat itu, negara-negara Eropa diserang oleh kerajaan Ottoman, se­hingga terdapat ancaman yang genting bahwa agama Kristen akan terancam pu­nah di Eropa. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Kristen di Spanyol, Genoa dan Venesia. Menghadapi ancaman ini, Paus Pius V memerin­tahkan umat Katolik untuk berdoa rosario untuk memohon dukungan doa Bunda Maria, agar pasukan Kristen memperoleh kemenangan. Perintah ini dilakukan oleh Don Juan (John) dari Austria, komandan armada, demikian juga, oleh umat Katolik di seluruh Eropa untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan yang men­desak ini. Pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama-sama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sam­pai petang, doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan per­tempuran di Lepanto. Walaupun nampaknya mustahil, namun pada akhirnya pa­sukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober tersebut. Kemudian, Paus Pius V mene­tapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Kemudian penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober itu sebagai Hari Raya Rosario Suci.

Akhirnya tentu saja pada akhir tulisan singkat ini, saya berharap bahwa tra­disi doa apapun termasuk doa rosario ini menjadi tradisi yang baik untuk me­ngungkapkan dan meningkatkan iman para umat Katolik dalam kehidupan sehari-hari. Artinya berdoa rosario janganlah menunggu bulan Oktober atau bulan Mei, namun menjadi kebiasaan setiap hari bahkan setiap saat. Mendekatkan diri kepa­da Tuhan Yesus melalui bunda terkasih-Nya, bunda Maria. Ad Jesum per Mariam.... Selamat memasuki Bulan Oktober Bulan Rosario.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

INFO

Gereja Katolik St. Stefanus Paroki Cilandak tidak memiliki akun resmi Facebook dan Twitter. Gereja Katolik St. Stefanus Paroki Cilandak tidak bertanggungjawab atas unggahan atau tulisan-tulisan di akun medsos tersebut diatas yang mengatasnamakan Gereja St. Stefanus ataupun Paroki Cilandak.

Foto Wilayah - Lingkungan