KADO ULANG TAHUN UNTUK SIAPA PADA HARI RAYA NATAL?
Katekese
Berita Terkait
- ROSARIO - BULAN ROSARIO0
- Umat Katolik dan Kitab Suci0
- Bagaimana Ajaran Gereja tentang Tuhan dalam Kitab Suci (bagian 2)0
- Bagaimana Ajaran Gereja tentang Tuhan dalam Kitab Suci (bagian 1)0
- Mengapa Ekaristi? (4 - habis)0
- Mengapa Ekaristi? (3)0
- Mengapa Ekaristi? (2)0
- Mengapa Ekaristi? (1)0
- Altar dan Relikwi0
- Ex Opere Operato0
Berita Populer
- PERNIKAHAN CAMPUR BEDA AGAMA (dalam pandangan Katolik)
- Penyebab Individu Sulit Menghargai Orang Lain
- Mengurus Pernikahan Di Gereja Katolik
- KOLEKTE & DANA GEREJA
- Apa itu Novena?
- SPIRITUALITAS PERKAWINAN
- Apa Perbedaan antara Penitensi dan Indulgensi?
- Halangan-halangan Nikah (12)
- Mengenal seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) Lebih Dekat
- Cara Menyambut Komuni Kudus

Keterangan Gambar : Katekese
Minggu lalu telah saya singgung pada akhir tulisan mengenai “Admirabile Signum” mengenai melatih anak untuk berbagi kepada teman melalui “kado palungan”. Nah sekarang, agak sedikit panjang refleksi atau permenungannya.
Menyiapkan kado bagi orang yang kita kasihi di hari ulang tahunnya adalah tradisi yang patut dilestarikan. Itu salah satu cara membahagiakan dia yang menjadi jubilaris. Kemudian, orang Kristen mengambil alih kebiasaan ini untuk diterapkan pada perayaan Natal melalui kegiatan cross kado atau membagikan goodie bag pada anak-anak. Yang jelas bahwa, setiap orang membuat saudaranya berbahagia di hari Natal. Namun pada hari raya Natal yang berulang tahun adalah Yesus. Lalu di mana kado untuk Dia?
Pada hari kelahiranNya di Betlehem datang orang-orang majus dari Timur membawakan beberapa kado kepada Yesus: Emas, Kemennyan dan Mur. Sekarang, waktu kita memperingati kelahiranNya, kado apakah yang kita bawa untuk Yesus?
Gembala-gembala datang ke palungan Yesus tanpa membawa hadiah. Yusuf sang ayah hanya bisa menawarkan kepada Yesus palungan yang kotor dan kain-kain lampin sebagai persembahan untuk menyambut Yesus. Yang dibuat Maria adalah menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Iya. kado untuk Yesus tidak selalu harus mahal dan mentereng seperti pemberian para majus.
Yohanes dalam Injilnya menyatakan kepada kita kata-kata Yesus sendiri tentang hal-hal yang membuat Dia bahagia. Yesus berkata: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku (Yoh. 14:23-24).
Mengasihi Yesus sama dengan melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Yesus. Kita bisa memberikan banyak pemberian mahal dan mentereng kepada Yesus. Tetapi jika firman dan pengajaran Yesus tidak kita patuhi dalam hidup dan kerja, itu sama dengan cari muka atau perbuatan gratifikasi. Sebaliknya tidak ada pada kita hadiah yang indah, mahal dan waaah. Tetapi kalau dalam hidup dan kerja kita firman dan pengajaran Yesus menjadi nyata, betapa Yesus akan tersenyum bahagia. Natal adalah sebuah perayaan sukacita. Kita suka membahagiakan orang-orang yang kita kasihi. Yesus termasuk dalam daftar nama orang-orang yang kita kasihi dan cintai, mungkin di urutan nomer satu. Karena itu kado bagi Yesus perlu kita siapkan. Tidak terlalu penting kado itu berupa barang atau uang. Yang paling penting adalah kesediaan untuk hidup sesuai dengan firman dan pengajaran Yesus.
Salah satu pesan yang populer Natal adalah harinya anak-anak. Maka di mana-mana sangat kelihatan sukacita natal menghiasi hati dan wajah anak-anak kristiani yang ceria. Anak kecil adalah simbol atau lambang orang-orang kecil, miskin dan tersingkir. Nah, pada hari raya Natal ditunjukkan kepada kita demonstrasi keberpihakan Allah kepada mereka yang kecil dan terlupakan. Para majus datang ke Yerusalem untuk mencari raja yang baru dilahirkan. Mereka bertanya kepada Herodes, raja yang berkuasa. Ini cerminan sikap manusia sepanjang jaman di segala waktu. Mau mencari dan turun ke lapangan sampai menemukan. Walau tak lazim tetapi itulah yang dilakukan para pembesar (para majus) saat itu. Sadarlah bahwa Allah dalam karya keselamatanNya, tidak mulai dari kota namun dari desa Betlehem. Kota memang penting. Tetapi di situ justeru Sang Juruselamat ditangkap, menjalani persidangan pengadilan boneka, lalu disalibkan dan mati. Allah mulai karya keselamatan dengan memilih desa sebagai lokus. Perhatian Allah tertuju pada daerah pinggiran dan wilayah yang terlupakan. Itulah kenyataannya.
Baiklah pada kesempatan ini kita orang dewasa memberi perhatian kepada anak-anak dengan membimbing mereka supaya dapat mencontoh teladan orang-orang di sekitar Palungan Yesus, seperti orang-orang Majus dan para gembala: kado apakah yang pantas dapat diberikan kepada Bayi Mungil di palungan dalam Gua (kandang) Natal? Mengapa? Karena Dia, Yesus berulang tahun. Emas, Kemenyan dan Mur memang tidak haram untuk dijadikan kado. Tetapi yang paling utama adalah memiliki sikap hidup orang-orang di sekitar palungan. Mari kita ajak anak-anak datang ke palungan dengan membawa “kado” yang pantas dan berkenan di hati Dia, sebagai tanda kasih mereka terhadap Tuhan Yesus Kristus. Dia yang sudi lahir di kandang hina menyamakan diri dengan orang-orang yang miskin papa, orang pinggiran dan tersingkir. Namun Yesus telah bersabda, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”(Mat 25,40). Panitia Natal tahun ini telah menghimbau kita semua dan memberitahukan bahwa kado-kado palungan itu nantinya akan dibagikan atau diberikan kepada anak-anak yang kurang beruntung nasibnya. Ini tentunya sebagai wujud kasih Tuhan kepada semua orang khususnya mereka (anak-anak) yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari kita semua. Anak-anak kita pun mulai kita tumbuhkembangkan kepekaaannya terhadap teman-teman mereka itu. Semoga dengan membimbing anak-anak datang ke Palungan dengan membawa “kado” melatih anak akan kecintaannya kepada Tuhan Yesus dan sesamanya, yang akan dikenang hingga mereka dewasa. Semoga.
