KATEKESE LITURGI
KATEKESE

By RP. Thomas Suratno, SCJ 16 Jun 2019, 15:55:06 WIB Surat Gembala
KATEKESE LITURGI

Keterangan Gambar : Katakese


Perarakan dalam rangka tatagerak

Melanjutkan bicara tentang tatagerak yang telah ki­ta mulai singgung minggu lalu, marilah sekarang se­lin­tas bicara beberapa peluang untuk perarakan. Di sam­ping yang berlaku untuk umat pada umumnya, masih ada beberapa tata gerak dan sikap tubuh yang khusus untuk Misa anak-anak. Jenis ritual perarakan biasanya amat terbuka bagi peluang untuk “mengkhususkan” itu. Jenis perarakan apa sajakah?

[1] Perarakan masuk: anak-anak dapat memasuki tempat Misa bersama-sama dengan Imam agar mereka lebih mudah merasa sebagai himpunan umat yang ber­kumpul dan bersatu. Sebaiknya juga diiringi nyanyian yang sesuai dengan tema ritus perarakan ini. Bahkan, tarian bersama yang sederhana --semacam gerak dan lagu-- dapat pula untuk memeriahkan bagian ini.

[2] Perarakan Kitab Injil: untuk lebih menampilkan kehadiran Kristus yang akan mewartakan Sabda-Nya, anak-anak diajak memeriahkan perarakan Kitab Injil dengan tata gerak dan nyanyian. Setelah dibacakan, se­mentara Imam berkeliling dengan Kitab Injil, mereka ber­nyanyi dan beraksi. Bisa juga mereka diminta me­nyen­tuhkan tangan pada Kitab Injil yang dipegang Imam itu ketika sampai di depan mereka masing-masing. Atau dengan gerakan lain yang lebih bisa melukiskan kede­katan anak-anak dengan Kristus, Sang Sabda.

[3] Perarakan bahan-bahan persembahan: roti, anggur-air, dan bahan persembahan lain dapat dian-tar anak-anak dalam suatu tata gerak atau tarian, tentu baguslah jika diiringi juga dengan nyanyian. Maksudnya, supaya mereka sendiri mengungkapkan secara lebih nyata maksud dari ritus persiapan persembahan itu.

[4] Perarakan komuni: untuk menyambut komuni anak-anak perlu juga diajari tata gerak yang baik. Bagaimana sikap tubuh saat berbarisnya, saat menerima komuninya, saat harus kembali ke tempat duduk masing-masing, dsb. Dengan begitu mereka dibantu untuk menghayati perjamuan Ekaristi kudus (Pedoman Misa Bersama Anak - PMBA 34).

Lalu bagaimana dengan tata gerak selain perarakan seperti di atas? Anak-anak perlu diajari tata gerak yang baku dan universal. Sering terlihat di beberapa paroki bahwa anak-anak diajari tata gerak yang sama, namun penjelasan maknanya berlainan satu sama lain. Mungkin para pendampingnya mengacu pada sumber yang berbeda dan kurang akurat. Sebaiknya anak-anak tetap diajari beberapa tata gerak dan sikap tubuh yang baku, yang berlaku secara universal di seluruh dunia. Pendidikan dini akan ikut menentukan dalam pembentukan pemahaman mereka akan ajaran Gereja yang benar. Jangan sampai, setelah agak besar mereka jadi bingung, atau setelah dewasa mereka terlanjur menghayati hal-hal yang kurang tepat, bahkan keliru sama sekali.

Maka dari itu, awas, tata gerak yang kurang mendidik. Kebebasan me­netapkan tata gerak untuk Misa anak bisa jadi dan atau sering kali ke­bablasan. Sampai-sampai ada orangtua yang merasa keberatan dengan be­berapa tata gerak dan sikap tubuh yang diajarkan pada anaknya. Maka, jika dianggap perlu dapatlah dibuat kaidah-kaidah khusus untuk tata gerak anak dalam Misa (PMBA 33) supaya tidak ada hal-hal yang menyimpang dari segi pedagogis umum ataupun pendidikan iman dan liturgi. à BERSAMBUNG




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

INFO

Gereja Katolik St. Stefanus Paroki Cilandak tidak memiliki akun resmi Facebook dan Twitter. Gereja Katolik St. Stefanus Paroki Cilandak tidak bertanggungjawab atas unggahan atau tulisan-tulisan di akun medsos tersebut diatas yang mengatasnamakan Gereja St. Stefanus ataupun Paroki Cilandak.

Foto Wilayah - Lingkungan