KATEKESE LITURGI
KATEKESE
Berita Terkait
- Misa Anak-anak – 40
- Arti Penumpangan Tangan Dalam Gereja Katolik0
- MISA ANAK-ANAK – 20
- MISA ANAK-ANAK - 10
- TENTANG EKARISTI0
- Tuguran pada Malam Kamis Putih0
- Tentang Hari Minggu Palma0
- KATEKESE LITURGI0
- Cara Menyambut Komuni Kudus0
- Halangan-halangan Nikah0
Berita Populer
- PERNIKAHAN CAMPUR BEDA AGAMA (dalam pandangan Katolik)
- Penyebab Individu Sulit Menghargai Orang Lain
- Mengurus Pernikahan Di Gereja Katolik
- KOLEKTE & DANA GEREJA
- Apa itu Novena?
- SPIRITUALITAS PERKAWINAN
- Apa Perbedaan antara Penitensi dan Indulgensi?
- Halangan-halangan Nikah (12)
- Mengenal seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) Lebih Dekat
- Cara Menyambut Komuni Kudus

Keterangan Gambar : Katakese
Perarakan dalam rangka tatagerak
Melanjutkan bicara tentang tatagerak yang telah kita mulai singgung minggu lalu, marilah sekarang selintas bicara beberapa peluang untuk perarakan. Di samping yang berlaku untuk umat pada umumnya, masih ada beberapa tata gerak dan sikap tubuh yang khusus untuk Misa anak-anak. Jenis ritual perarakan biasanya amat terbuka bagi peluang untuk “mengkhususkan” itu. Jenis perarakan apa sajakah?
[1] Perarakan masuk: anak-anak dapat memasuki tempat Misa bersama-sama dengan Imam agar mereka lebih mudah merasa sebagai himpunan umat yang berkumpul dan bersatu. Sebaiknya juga diiringi nyanyian yang sesuai dengan tema ritus perarakan ini. Bahkan, tarian bersama yang sederhana --semacam gerak dan lagu-- dapat pula untuk memeriahkan bagian ini.
[2] Perarakan Kitab Injil: untuk lebih menampilkan kehadiran Kristus yang akan mewartakan Sabda-Nya, anak-anak diajak memeriahkan perarakan Kitab Injil dengan tata gerak dan nyanyian. Setelah dibacakan, sementara Imam berkeliling dengan Kitab Injil, mereka bernyanyi dan beraksi. Bisa juga mereka diminta menyentuhkan tangan pada Kitab Injil yang dipegang Imam itu ketika sampai di depan mereka masing-masing. Atau dengan gerakan lain yang lebih bisa melukiskan kedekatan anak-anak dengan Kristus, Sang Sabda.
[3] Perarakan bahan-bahan persembahan: roti, anggur-air, dan bahan persembahan lain dapat dian-tar anak-anak dalam suatu tata gerak atau tarian, tentu baguslah jika diiringi juga dengan nyanyian. Maksudnya, supaya mereka sendiri mengungkapkan secara lebih nyata maksud dari ritus persiapan persembahan itu.
[4] Perarakan komuni: untuk menyambut komuni anak-anak perlu juga diajari tata gerak yang baik. Bagaimana sikap tubuh saat berbarisnya, saat menerima komuninya, saat harus kembali ke tempat duduk masing-masing, dsb. Dengan begitu mereka dibantu untuk menghayati perjamuan Ekaristi kudus (Pedoman Misa Bersama Anak - PMBA 34).
Lalu bagaimana dengan tata gerak selain perarakan seperti di atas? Anak-anak perlu diajari tata gerak yang baku dan universal. Sering terlihat di beberapa paroki bahwa anak-anak diajari tata gerak yang sama, namun penjelasan maknanya berlainan satu sama lain. Mungkin para pendampingnya mengacu pada sumber yang berbeda dan kurang akurat. Sebaiknya anak-anak tetap diajari beberapa tata gerak dan sikap tubuh yang baku, yang berlaku secara universal di seluruh dunia. Pendidikan dini akan ikut menentukan dalam pembentukan pemahaman mereka akan ajaran Gereja yang benar. Jangan sampai, setelah agak besar mereka jadi bingung, atau setelah dewasa mereka terlanjur menghayati hal-hal yang kurang tepat, bahkan keliru sama sekali.
Maka dari itu, awas, tata gerak yang kurang mendidik. Kebebasan menetapkan tata gerak untuk Misa anak bisa jadi dan atau sering kali kebablasan. Sampai-sampai ada orangtua yang merasa keberatan dengan beberapa tata gerak dan sikap tubuh yang diajarkan pada anaknya. Maka, jika dianggap perlu dapatlah dibuat kaidah-kaidah khusus untuk tata gerak anak dalam Misa (PMBA 33) supaya tidak ada hal-hal yang menyimpang dari segi pedagogis umum ataupun pendidikan iman dan liturgi. à BERSAMBUNG
