Misa Anak-anak – 4
KATEKSE

By RP. Thomas Suratno, SCJ 09 Jun 2019, 11:57:12 WIB Surat Gembala
Misa Anak-anak – 4

Keterangan Gambar : Katakese


1. Tempat, waktu dan jumlah anak yang ikut Misa Anak?

Melanjutkan katekese Misa Anak dua minggu lalu, mari­lah sekarang kita bicara pertama-tama tentang tem­pat ideal Misa bagi anak-anak. Sebagaimana kita tahu dan kita amini bahwa tempat utama untuk Misa anak-anak adalah gedung gereja. Namun, biasanya gedung gereja ti­dak bisa secara ideal menampung kegiatan Misa anak-anak yang sebaiknya dinamis itu. Kalau bisa, itu bagus. Kalau tidak, bisa dicari tem­pat lain yang cocok dan pantas untuk perayaan liturgi dan memungkinkan anak-anak ber­­gerak cukup leluasa (Pedoman Misa Bersama Anak - PMBA 25).

Kemudian kapan saat yang tepat untuk Misa Anak? Da­lam PMBA 26 menyebut: “Hendaknya dipilih waktu yang co­cok dengan keadaan anak-anak, sehingga mereka sungguh terbuka untuk mendengarkan sabda Allah dan merayakan Eka­­risti.” Biasanya waktu yang cukup tepat adalah saat pagi hari, tidak terlalu siang, ketika anak-anak masih segar, be­lum kelelahan. Atau tidak ber­sa­maan waktunya dengan aca­ra lain yang mungkin akan le­bih menggoda mereka. Me­mang Misa bukanlah selalu ben­tuk ibadat yang paling tepat untuk anak-anak (PMBA 27). Maka, tidak perlulah me­mak­sa­kan diri untuk menga­dakannya jika bentuk ibadat ber­sa­ma yang lain akan lebih cocok dan bermanfaat (: doa ber­sama, renungan, ibadat sabda).

Lalu bagaimana dengan jumlah anak yang ikut Misa Anak? Rupanya tidak bisa begitu saja kita tentukan jumlah tertentunya. Kalau cuma sedikit jumlah anaknya tentu sua­sana perayaan kurang bisa tercipta. Sebaliknya, kalau jum­lahnya terlampau banyak, perhatian dan partisipasi mereka akan sangat sulit. Jumlah yang besar itu bisa dibagi dalam beberapa kelompok me­nurut taraf usia, penghayatan iman, atau tingkat katekese. Tidak perlu setiap ke­lom­pok itu merayakan Misa pada hari yang sama (PMBA 28). Jadi, untuk menen­tukan jumlah anak perlu mempertimbangkan: [1] bagaimana anak-anak bisa ber­partisipasi dengan baik, dan [2] bagaimana menciptakan suasana perayaan sesuai dengan yang diharapkan, yang ideal untuk anak-anak.

2. Bagaimana menyiapkan Misa Anak?

Yang jelas ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara khusus dalam per­siapannya. Yang terutama adalah: [1] doa (imam dan umat), [2] bacaan, [3] nya­nyian (PMBA 29). Ini menyangkut persiapan teks Misanya. Perlu juga menyiapkan unsur-unsur animatif lainnya, unsur-unsur yang bisa menghidupkan suasana pe­rayaan. Misalnya, menyiapkan suatu simbolisasi atau dramatisasi, menentukan sikap tubuh dan tata gerak, bersama-sama menghias dan menata ruang untuk Mi­sa, menyiapkan benda-benda (perabot dan peranti) liturgis yang digunakan. Be­berapa unsur itu perlu juga dilatihkan agar dalam perayaannya dapat ditampilkan dengan baik dan lancar.

Bagaimana dengan Musik?  Musik atau nyanyian harus diberi tempat lebih banyak karena pada umumnya anak-anak amat terbuka dan gemar akan musik (PMBA 30). Sebaiknya dipilih yang sesuai dengan cita rasa dan daya tangkap anak-anak, sesuai dengan budaya mereka, tentu juga harus selaras dengan fungsi musik liturgi yang sejati. Musik haruslah sesuai dengan fungsi setiap bagian Misa yang ditentukan untuk nyanyian atau permainan instrumental. Untuk bagian tertentu dapat juga diperdengarkan musik dari tape-recorder, compact-disc player, dsb (PMBA 32). Lewat musik anak-anak juga hendak berdoa, sekaligus belajar meng­hayati iman mereka. Alangkah indahnya –kalau ada– jika yang memainkan alat musik pengiringnya juga dari kalangan mereka, khususnya anak-anak yang ber­bakat atau mampu bermain dengan baik.

Jangan lupa anak-anak perlu bergerak. Sadarilah bahwa anak-anak suka ber­tingkah, biasanya aktif bergerak. Mereka tak mudah berdiam diri. Alangkah baik­nya kecenderungan itu disalurkan pula dalam rangkaian tata gerak dan sikap tu­buh mereka untuk mendukung perayaan liturgi. Maka, yang memiliki tata gerak tidak hanya Imam Selebran tapi juga seluruh anak yang terlibat dalam perayaan itu (PMBA 33). Tata gerak itu perlu dilatihkan dahulu kepada mereka. Sebaiknya jenis tata geraknya jangan terlalu banyak supaya anak-anak tidak terbebani. Kalau banyak yang harus dihafalkan, mungkin berlang­sungnya tata gerak dan sikap tubuh dalam perayaan bisa tidak lancar, karena anak-anak tidak bisa sungguh hafal semua. à BERSAMBUNG




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

INFO

Gereja Katolik St. Stefanus Paroki Cilandak tidak memiliki akun resmi Facebook dan Twitter. Gereja Katolik St. Stefanus Paroki Cilandak tidak bertanggungjawab atas unggahan atau tulisan-tulisan di akun medsos tersebut diatas yang mengatasnamakan Gereja St. Stefanus ataupun Paroki Cilandak.

Foto Wilayah - Lingkungan