Misa Anak-anak – 4
KATEKSE
Berita Terkait
- Arti Penumpangan Tangan Dalam Gereja Katolik0
- MISA ANAK-ANAK – 20
- MISA ANAK-ANAK - 10
- TENTANG EKARISTI0
- Tuguran pada Malam Kamis Putih0
- Tentang Hari Minggu Palma0
- KATEKESE LITURGI0
- Cara Menyambut Komuni Kudus0
- Halangan-halangan Nikah0
- Halangan-halangan Nikah0
Berita Populer
- PERNIKAHAN CAMPUR BEDA AGAMA (dalam pandangan Katolik)
- Penyebab Individu Sulit Menghargai Orang Lain
- Mengurus Pernikahan Di Gereja Katolik
- KOLEKTE & DANA GEREJA
- Apa itu Novena?
- SPIRITUALITAS PERKAWINAN
- Apa Perbedaan antara Penitensi dan Indulgensi?
- Halangan-halangan Nikah (12)
- Mengenal seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) Lebih Dekat
- Cara Menyambut Komuni Kudus

Keterangan Gambar : Katakese
1. Tempat, waktu dan jumlah anak yang ikut Misa Anak?
Melanjutkan katekese Misa Anak dua minggu lalu, marilah sekarang kita bicara pertama-tama tentang tempat ideal Misa bagi anak-anak. Sebagaimana kita tahu dan kita amini bahwa tempat utama untuk Misa anak-anak adalah gedung gereja. Namun, biasanya gedung gereja tidak bisa secara ideal menampung kegiatan Misa anak-anak yang sebaiknya dinamis itu. Kalau bisa, itu bagus. Kalau tidak, bisa dicari tempat lain yang cocok dan pantas untuk perayaan liturgi dan memungkinkan anak-anak bergerak cukup leluasa (Pedoman Misa Bersama Anak - PMBA 25).
Kemudian kapan saat yang tepat untuk Misa Anak? Dalam PMBA 26 menyebut: “Hendaknya dipilih waktu yang cocok dengan keadaan anak-anak, sehingga mereka sungguh terbuka untuk mendengarkan sabda Allah dan merayakan Ekaristi.” Biasanya waktu yang cukup tepat adalah saat pagi hari, tidak terlalu siang, ketika anak-anak masih segar, belum kelelahan. Atau tidak bersamaan waktunya dengan acara lain yang mungkin akan lebih menggoda mereka. Memang Misa bukanlah selalu bentuk ibadat yang paling tepat untuk anak-anak (PMBA 27). Maka, tidak perlulah memaksakan diri untuk mengadakannya jika bentuk ibadat bersama yang lain akan lebih cocok dan bermanfaat (: doa bersama, renungan, ibadat sabda).
Lalu bagaimana dengan jumlah anak yang ikut Misa Anak? Rupanya tidak bisa begitu saja kita tentukan jumlah tertentunya. Kalau cuma sedikit jumlah anaknya tentu suasana perayaan kurang bisa tercipta. Sebaliknya, kalau jumlahnya terlampau banyak, perhatian dan partisipasi mereka akan sangat sulit. Jumlah yang besar itu bisa dibagi dalam beberapa kelompok menurut taraf usia, penghayatan iman, atau tingkat katekese. Tidak perlu setiap kelompok itu merayakan Misa pada hari yang sama (PMBA 28). Jadi, untuk menentukan jumlah anak perlu mempertimbangkan: [1] bagaimana anak-anak bisa berpartisipasi dengan baik, dan [2] bagaimana menciptakan suasana perayaan sesuai dengan yang diharapkan, yang ideal untuk anak-anak.
2. Bagaimana menyiapkan Misa Anak?
Yang jelas ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara khusus dalam persiapannya. Yang terutama adalah: [1] doa (imam dan umat), [2] bacaan, [3] nyanyian (PMBA 29). Ini menyangkut persiapan teks Misanya. Perlu juga menyiapkan unsur-unsur animatif lainnya, unsur-unsur yang bisa menghidupkan suasana perayaan. Misalnya, menyiapkan suatu simbolisasi atau dramatisasi, menentukan sikap tubuh dan tata gerak, bersama-sama menghias dan menata ruang untuk Misa, menyiapkan benda-benda (perabot dan peranti) liturgis yang digunakan. Beberapa unsur itu perlu juga dilatihkan agar dalam perayaannya dapat ditampilkan dengan baik dan lancar.
Bagaimana dengan Musik? Musik atau nyanyian harus diberi tempat lebih banyak karena pada umumnya anak-anak amat terbuka dan gemar akan musik (PMBA 30). Sebaiknya dipilih yang sesuai dengan cita rasa dan daya tangkap anak-anak, sesuai dengan budaya mereka, tentu juga harus selaras dengan fungsi musik liturgi yang sejati. Musik haruslah sesuai dengan fungsi setiap bagian Misa yang ditentukan untuk nyanyian atau permainan instrumental. Untuk bagian tertentu dapat juga diperdengarkan musik dari tape-recorder, compact-disc player, dsb (PMBA 32). Lewat musik anak-anak juga hendak berdoa, sekaligus belajar menghayati iman mereka. Alangkah indahnya –kalau ada– jika yang memainkan alat musik pengiringnya juga dari kalangan mereka, khususnya anak-anak yang berbakat atau mampu bermain dengan baik.
Jangan lupa anak-anak perlu bergerak. Sadarilah bahwa anak-anak suka bertingkah, biasanya aktif bergerak. Mereka tak mudah berdiam diri. Alangkah baiknya kecenderungan itu disalurkan pula dalam rangkaian tata gerak dan sikap tubuh mereka untuk mendukung perayaan liturgi. Maka, yang memiliki tata gerak tidak hanya Imam Selebran tapi juga seluruh anak yang terlibat dalam perayaan itu (PMBA 33). Tata gerak itu perlu dilatihkan dahulu kepada mereka. Sebaiknya jenis tata geraknya jangan terlalu banyak supaya anak-anak tidak terbebani. Kalau banyak yang harus dihafalkan, mungkin berlangsungnya tata gerak dan sikap tubuh dalam perayaan bisa tidak lancar, karena anak-anak tidak bisa sungguh hafal semua. à BERSAMBUNG
