Category
News
Melangkah Bersama Tuhan Melayani dengan Sukacita
Tugas sebagai ketua lingkungan atau ketua seksi, atau bahkan anggota Dewan Paroki Harian (DPH) di Paroki Cilandak memang tidak serumit dan sekompleks mengurus negara. Tapi bagi yang belum pernah terlibat dalam pelayanan ini, rasanya menakutkan juga.
Apalagi dengar-dengar dari pengurus sebelumnya tentang SAPA, BIDUK, Dupras, dan lain sebagainya. Duh, makhluk- makhluk apa pula itu?
Sebagai informasi, dari 170 anggota DPP 2025 - 2028, sekitar 70 persennya baru pertama kali mengemban tugas ini.
Mengetahui ada keresahan laten dari para newbie itu, DPH lalu menggelar sebuah acara pembekalan bertajuk RETRET 2025: Melangkah Bersama Tuhan dan Melayani dengan Sukacita. Kegiatan ini diadakan pada 1-3 Agustus 2025 di Lembah Karmel, Cikanyere.
Maka rombongan anggota DPH, para ketua lingkungan dan ketua seksi, yang kemudian disebut Dewan Paroki Pleno (DPP), berangkat ke tempat RETRET yang berada di wilayah Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat itu, menggunakan 4 bus tentara.
Romo Paroki Cilandak, Romo Agustinus Kelik Pribadi SCJ, dan romo rekan, Romo Yohanes Ferry Ariyanto, ikut berangkat naik bus-bus yang kondisinya bagus untuk prajurit itu.
Seksi Pelatihan dan Kaderisasi (Pekad) yang menjadi panitia retret ini, mengemas acara ini dengan baik. Biar pun judulnya pakai kata retret, namun tidak ada acara tangis-tangisan yang jadi ciri khas retret. Sebaliknya kegiatan 3 hari 2 malam itu penuh sukacita. Setiap sesi diawali dengan joget dulu, yang dipimpin oleh, tak lain dan tak bukan, Ina. Trek trek trek jing trek jing...
Materi pembekalan terbagi menjadi dua kategori, terkait keadministrasian dan keimanan.
Untuk kategori keadministrasian dimulai dari perkenalan struktur organisasi di Paroki Cilandak, yang dibawakan oleh para wakil ketua DPH, Pak Yongki Tjoegito dan Pak Aris Darmono. Dilanjutkan penjelasan tentang SAPA, BIDUK, Dupras, dan LPJ, yang ternyata tak semenyeramkan desas-desusnya.
Sementara di sisi keimanan, para pelayan Gereja ini diteguhkan untuk selalu rendah hati dalam melayani. Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi, tepatnya Filipi 2: 5 - 9, menjadi bahan diskusi dan renungan para peserta secara berkelompok, di mana melalui bacaan itu peserta mendapat pesan bahwa Yesus mau merendahkan diri menjadi manusia, demi menyelamatkan manusia. Padahal DIA adalah Allah.
Kemudian hati para anggota DPP ini diteguhkan lagi lewat rekoleksi oleh Romo Patrisius de Yesus CSE dan Romo Kelik.
Romo Patris, yang merupakan imam dari kongregasi Carmelitae Sancti Eliae, kongregasi yang mengelola Lembah Karmel, membawakan materi Nilai-nilai Kristiani Pelayan Sukacita dalam Roh. Disebutkan di sana ada 8 nilai Kristiani yang harus menjiwai pelayanan gerejawi, yakni kasih, iman yang hidup, harapan, kehendak bebas, rendah hati, pengabdian, integritas, dan kehendak Allah.
Materi yang disampaikan Romo Kelik bertajuk Buah-buah dalam Pelayanan. Tentunya yang diharapkan adalah buah yang baik, antara lain Gereja yang semakin beriman, bersaudara, berbelas kasih, dama sejahtera, hidup, dan sukacita.
Untuk memperoleh buah yang baik, pohonnya juga harus baik, yakni para pelayan penuh sukacita, cerdas, kreatif, inovatif, kerjasama, sinergi, berkobar-kobar, rendah hati , dan tentu saja tidak melupakan kehendak Allah.
Dari pemaparan Romo Kelik ini terungkap sudah mengapa retret ini penuh sukacita. Bukan hanya itu, kegiatannya dikemas dalam permainan kelompok, yang menuntut setiap anggota kelompok mengenal satu sama lain, saling terbuka, dan memberi ide kreatif.
Maka tak mengherankan bila ada yang ketagihan dengan retret ini, dan minta diulang lagi.
Selamat melangkah bersama Tuhan, dan melayani dengan sukacita.